Tuesday, March 12, 2024

Tentang Aku

Teringat bulan Januari lalu. Sepulang suami bertugas Umroh, aku sambut dengan cemberut dan gerutu.


Sedih, Kesal. Bukan karena ia bertugas, tapi tentang cerita saat dia tidak ada. 

Sedih, Kesal. Karena orang yang biasa membela dan cheer me up ga ada saat itu. 


Kenapa sih semua pada anggapnya aku paling beruntung dpt kamu? Emang kita ga sepadan ya?” kataku waktu itu


Bukan karena aku pecemburu lalu dibilang selalu memberatkan dirinya

Bukan karena aku suka diam lalu dibilang jahat perilakunya

Bukan karena aku menunjukkan sisi burukku    lalu tidak ada yang baik dari diriku


Bukan.


Aku hanya tidak suka dengan berpura-pura. Aku suka menjadi diriku apa adanya. 


Setiap manusia punya kekurangan dan kelebihannya. Sayangnya, kekuranganku selalu menutupi kebaikan yang kupunya. Sayangnya, kekuranganku mungkin terlihat menjadi kelebihan untuknya. 

Sunday, March 3, 2024

Taat

 

Kalau ada yang tanya, “ga bahagia kok ttp dijalanin?” jawabannya ya taat. 

Semua ini adalah bentuk usaha saya untuk taat kepada apa yang Allah perintahkan; berbakti kepada kedua orangtua, berusaha untuk menyenangkan dan menenangkan hati mereka

Sulit untuk menjaga keikhlasannya, kesabarannya, demi meraih ridhaNya, karena ridhallahi fi ridhal walidain

Semoga dengan menahan ego, mengubur mimpi, dan rasa tidak bebas ini menjadi jalan untuk ke surgaNya, Aamiin.

Friday, February 9, 2024

Semalam

Malam tadi rasanya penuh sesak

Aku tidak suka rasa ini

Berulang kali kusebut AsmaNya

Berharap rasa dan yang membisikkannya ini pergi


Tapi, sembari kutemani anak lanangku tidur, aku berjanji dalam hati

Aku harus menjadi ibu yang hebat dan mandiri

Agar kelak mereka atau pasangannya tak merasa terbebani


Kata orang, terlalu cepat untuk berpikir begini

Tapi kataku, begini…

Mengikhlaskan seseorang yang kita cintai memilih cintanya itu tidak mudah, aku perlu belajar, sejak dini


Agar nanti lanangku tak perlu merasa ‘memilih’

Agar nanti wedokku tak perlu mencemburui

Agar nanti lanangku tak perlu sembunyi2

Agar nanti wedokku merasa ditemani, tak merasa sendiri saat ada di keluarga ini

Agar nanti aku bisa bangga bilang “bahagiakan dan penuhi dulu yang ini, aku bisa sendiri”

Thursday, February 8, 2024

Selamat Datang Kembali🌤️

Assalamualaikum, hai!

Kaget banget ternyata email ini sudah ada blog’nya. Terakhir posting di bulan Agustus 2019 sebelum menikah. Sekarang posting lagi di tahun 2024. Hampir empat tahun dan banyak yang berubah.

Sekarang aku udah punya keluarga kecil terdiri dari 1 suami dan 2 anak laki-laki. Nama mereka Afzala Zayn Fadhindra (3) dan Arkha Zabdan Fadhindra (1). Iya, Zayn diambil dari namaku “Zain” dan Arkha diambil dari nama ayahnya “Arkan” sedang Fadhindra adalah gabungan nama kami Fadhil dan Gusnadindra.

Kehidupan 3 tahun belakangan cukup naik-turun, bukan hanya fisik tapi batinpun juga. ‘Urus keluarga secapek itu ya”, pikiran yang hampir setiap hari ada di benakku. Berdamai dengan masa lalu, memiliki kecerdasan emosional, dan puas dengan diri sendiri adalah hal yang mutlak harus ada sebelum menjalani pernikahan menurutku. Karena setiap harinya mental dikoyak habis, walaupun setelah liat mereka senyum rasanya priceless tapi tetap ada yang berubah di dalam diri kita. 

Nantinya mungkin blog ini akan penuh dengan cerita, bukan dengan materi paikologi. Karena aku mau, blog ini menjadi wadah untukku meluapkan rasa yang ada di hati, mengeluarkan kata yang ada di pikiran. 

Tuesday, July 30, 2019

32 hari menuju "selamanya"

It's been a longgggggg time ga nulis blog dan tiba-tiba udah mau nikah aje haha /insyaAllah/.

Mmm. Mulai darimana ya? Ok. Karena ini postingan pertama tentang da real my luv story, setelah bertahun-tahun di blog ini isinya galau aja, jadi w akan ceritain dari pertama. So, please yang udah tau cerita w, jangan bosen yak wkwk. Gue bakalan cerita sesingkat mungkin, insya Allah.

And, let's start it (kretek-in jari).

Pertama kali kita foto bareng
Yas! Namanya ka Arkan, dan itu foto pertama gue sama dia. Awal kenal dia karena di-kenalin sama wali kelas gue, Bu Eva namanya, kalo ibu baca, aku mau bilang makasih ya bu udah ngenalin jodoh aku hehe💜. And i love him at the first sight, seriously. Buat kalian yang tau gue banget pasti tau kalau gue bukan tipe cewek yang suka "dikejar" tapi gue lebih suka "mengejar", jadi dulu kalo ada orang yang suka sama gue tapi guenya ga suka ya udah pasti bye, ga akan jadi. wkwk. Dan.. misal punya mantan cuma pacaran 1-2 bulan karena ga dari hati banget, tapi karena temen2 w pada punya pacar dan sering kali gue jd mosquito nganggur :)

oke, balik ke topik. Udah kan tuh ya saling kenal nama. Nah, karena ngeliat nih orang kayaknya culun, ga akan nih dia mulai duluan. Akhirnya tanggal 13 November 2009 aku nge-inbox facebook ka Arkan deh. Jalan aja gitu sampai sekarang, ga ada proses nembak sama sekali, bener-bener yang let it flow relationship. Tapi, karena pingin juga ngerayain tanggal kayak orang lain, akhirnya kita jadiin deh tuh tanggal pertama kali kita komunikasi, yaitu tanggal 13 November 2009 sebagai hari jadi kita. Cailah..


Tahun pertama, penuh pertentangan wkwk. Backstreet gitu ceritanya karena ka Arkan dulu anggota Rohis, tapi gapapa,. aku anaknya setrong, di luar mah bodo amat mau cuek kayak gimana ke gue, tapi kan kalau gue di julid-in, ka Arkan numero uno ngebela gue. Tahun kedua mulai lah, jiwa muda dia memberontak HAHAHA. Btw gais, kalau kalian liat hubungan gue sama ka Arkan adem ayem aja, ya Alhamdulillah deh ya berarti se-enggak keliatan itu masalahnya.

Fyi, dulu kita sama-sama masih muda (banget), jadi menurut gue sangat wajar kalau ka Arkan atau gue masih suka-sukaan sama lawan jenis lainnya. Tapi untungnya kita anaknya sangat komitmen dan saling sayang /cailah, aduh maaf alay haha/ jadi bisa bertahan sampai sekarang. Jadi, ketika ka Arkan suka sama yang lain, gue-nya ya diem aja tapi kalau udah ngelewatin batas yang gue bikin, gue langsung tegur dia, dan begitu juga sebaliknya. Nah biasanya kalau kita abis ngelewatin 'fase' itu, kita benerin nih komunikasi kita, tanyain kenapa bisa suka sama orang lain, karena pasti ada andil dari diri kita yang ngebuat pasangan kita jadi suka sama orang lain.

Oiya, menurut gue dari hampir 10 tahun bareng sama ka Arkan, tahun ke 5 tuh paling berat. Karena di tahun ini gue galau- banget (bisa disimak di tulisan blog gue sebelum2nya) karena for the first time gue suka sama cowok lain selain ka Arkan. Wah kacau sih, gue-nya kacau, ka Arkannya juga kacau. Karena beda ya sist kalau cewek udah suka sm yg lain, dengan cowok suka sm yang lain. Kalo cowok tuh kadang suka cuma iseng doang, nah kalau cewek beneran pake perasaan. Untungnya, waktu itu ka Arkan se-sabar itu, gila sih sabar banget banget. Dan waktu itu gue mulai berpikir pas ka Arkan bilang "Kaka belajar sabar dari kamu, maafin kaka", saat itu gue mikir "loh kok tega ngebiarin orang ngerasain apa yang lo rasain dulu" jadilah setelah itu gue bener-bener mikir sendiri dan ngebuat keputusan.

Dulu, kalau ka Arkan ga sabar dan gue ga beraniin diri ambil keputusan, mungkin kami udah break up. Intinya guys, tidak ada hubungan yang semulus jalan tol. Ini baru sedikit cerita dari apa yang gue dan ka Arkan jalanin selama ini. Jangan mimpi, kalau hubungan tuh bakalan adem ayem. Menurut gue, hubungan pasangan tuh kayak lagi bangun rumah, nyusunin bata satu-satu. Kalau ada hujan berenti dulu, lalu disusun lagi. Biar cepat selesai bangunan rumah yang kokoh, harus kerja sama, jangan biarin pasangan ngebangun sendiri.

32 hari lagi, gue dan ka Arkan akan mulai meninggikan bangunan rumah kami. Kami sadar, semakin tinggi rumah kami nanti, akan semakin banyak hujan dan badai yang akan dilewati. Deg-deg'an? Iya jelas, namanya mulai fase hidup baru. Takut? Insya Allah nggak karena kami yakin bisa saling bahu-membahu. 32 hari lagi, kami akan memulai hari, yang tadinya sendiri-sendiri menjadi kami yang saling memiliki, selamanya, insya Allah. Doakan kami....💑


Next, akan ada cerita tunangan dengan segala drama-nya. See you!


Love, Rere
#ItsReKanTime

Monday, March 13, 2017

Diam

Aku diam
Aku sendiri
Malam ini
Sepi

Aku termenung
Pikiranku berada diantara 
kenangan dan harapan
Saat ini aku sadar
Sadar,
ada yang lebih pahit daripada kenangan
yaitu
memikirkan harapan
apakah harapan itu terwujud atau tidak
bagaimana kalau tidak?
lebih pahit bukan?


13 Maret 2017, 22.53 PM
Love, Rere

Friday, November 25, 2016

Untuk Kita

Don't twisting the facts,
your silly action can put you at
a greater risk
-RZG


   Ada satu pelajaran hidup yang Re ambil semalam, kita tidak perlu memikirkan nama baik kita dihadapan orang-orang selagi kita masih bersikap baik dengan tulus kepada mereka. Kita harus yakin bahwa orang yang baik, yang memiliki hati jernih pasti akan tau siapa yang benar dan siapa yang salah. Kalau memang mereka punya hati, mereka pasti akan memposisikan dirinya di diri kita. Kalau mereka matanya terbuka lebar, pasti mereka juga bisa menilai sikap kita. 

     Jika ada orang yang menjelekkan nama kita, itu ujian. Orang itu tidak bisa menjadi seperti kita, maka kasihanilah jangan membencinya. Tetaplah berbuat baik kepada orang tersebut dan berdoa supaya mata hatinya terbuka. Semoga ia dikelilingi orang-orang baik di dalam hidupnya. Berdoalah agar ia sadar bahwa memutar balikkan fakta dengan cara menjelekkan nama kita akan membahayakan dirinya sendiri.

     Dan, jangan lupa berterima kasih karena orang tersebut telah memberikan pelajaran hidup yang berarti :)


With Love, Zaintiara