Teringat bulan Januari lalu. Sepulang suami bertugas Umroh, aku sambut dengan cemberut dan gerutu.
Sedih, Kesal. Bukan karena ia bertugas, tapi tentang cerita saat dia tidak ada.
Sedih, Kesal. Karena orang yang biasa membela dan cheer me up ga ada saat itu.
“Kenapa sih semua pada anggapnya aku paling beruntung dpt kamu? Emang kita ga sepadan ya?” kataku waktu itu
Bukan karena aku pecemburu lalu dibilang selalu memberatkan dirinya
Bukan karena aku suka diam lalu dibilang jahat perilakunya
Bukan karena aku menunjukkan sisi burukku lalu tidak ada yang baik dari diriku
Bukan.
Aku hanya tidak suka dengan berpura-pura. Aku suka menjadi diriku apa adanya.
Setiap manusia punya kekurangan dan kelebihannya. Sayangnya, kekuranganku selalu menutupi kebaikan yang kupunya. Sayangnya, kekuranganku mungkin terlihat menjadi kelebihan untuknya.